Thursday, June 5, 2008

menyulam negeri mimpi

upsalatta

kau negeri pegunungan salju

bulir-bulirmu dapat kutangkap di rantau ini

pada riau-ku yang menyimpan diam

aku lena dalam luai gerakmu

nadinadiku yang kaku

luruhlah dalam gerak malam yang kelam

merejam seribu mimpi

sentuhlah pianomu

teruslah sepoi dalam diamku

hentaklah dalam yakinku

‘’Claro de Luna’’

makin hantarkan aku dalam tanya tak berjawab

aku seperti melihat Ludwig Van Bethovent, kala menggubah lagu itu

lalu kucipta lirik lagu baru

‘’dark de luna’’

namun ada bias merah jambu, biru, ungu

dan pada akhirnya menjelma kelam

To Be or Not To Be

there goes a jazz tune

aku pun tiba di kota kematian, recoleta

namun tak kucium amis darah

kemana hilangnya aroma nanah!

kembali lagi ke negeri ini

kubawa segudang cinta untukmu

namun kau patahkan dalam debur gemuruh

dengan apa lagi kutimpuk rindu

tikamtikam jantung

sayatsayat sembilu

lihatlah rahimku telah koyak!

seperti kisah dalam mitologi yunani

dirimu adalah dewa janus yang bermuka dua

tahu masa lalu dan masa datang

dewa perang dan perdamaian

lalu dengan apa kan kutangkup marah

di atas amuk mu yang saga

selalu saja begitu

rindu kau balas dengan sembilu

peluh kau bayar dengan tipu

akhirnya aku menyimpan dendam

seperti oudipus yang membunuh ayahnya sendiri

sekali lagi dengan apa hendak kulabuh tanya

yang tak pernah engkau jawab

aku makin dirundung ragu

Sisifus kah dirimu?

No comments: