Thursday, June 5, 2008

risaumu di igauku

tanya pada angin yang membadai dalam diri

bila hasratkan sampai

api yang membakar hati

jangan kau sulut jadi benci

beribu kanak menantimu dengan jiwa berseri

pusar waktu yang kau genggam di telapak tangan

lepaskanlah kini

ia akan jadi cemeti

membuhul hari memeram mimpi

kelak menetas jadi tali

yang kau pakai meniti janji

janjimu pada-Nya

janjimu pada kami

doa panjang di malam-malam bisu

diri yang tergugu mencari rindu

harap yang membentang sepanjang jagat

dari arizona sampai missisipi

dari amazon hingga ke nil

sejak dari bali hingga ke delhi

kadang zig zag

horisontal

selalu juga vertikal

sekali-kali berputar-putar bundar

mimpimu tersungkup di gedung-gedung opera megah

ada di sydney opera house

atau di opera dresden,

dan OperaViva di amsterdam

juga di gedung opera munchen

mungkin di venice’s opera house

layak api yang berkibar sepanjang malam

atau mungkin di anjung seni idrus tintin

kadang di teatro dell’opera di roma

partitur-partitur yang tumpah ruah ke kaki menara pisa

dari teatro di pisa

dondang sayang yang kau dendang dari gubuk tua di usia renta

aromanya lekat di sungai rokan

maungnya tercium ke indragiri

nadanya tertancap di kuantan

tergerus di pasir-pasir pesisir

lepas luncas ke setarata benua

namun kini

di puncak risau letihmu sangap

dalam riau yang gundah,

gulana telah mengubin dalam batinmu

mungkinkah dodoi itu sampai ke pucuk rindu

sedang malam kian menjelang

atau jadi orchestra usang?

duhai engkau,

risaumu di igauku

Perth, Pebruari 2008

No comments: