Monday, July 28, 2008

Sebelum Hujan di Musim Panas

puisi Reiner Maria Rilke

Tiba-tiba, dari semua hijau di sekitarmu

Sesuatu yang kau tak tahu, hilang

Kau rasakan ia merayau di dekat jendela,

Di puncak sepi. Di pinggir hutan

Kau dengar siualan nyaring burung plover

Mengingatkanmu akan seseorang di Saint Jerome:

Begitu banyak sunyi dan ingin yang datang

Dari sebuah suara

Tercurahlah sebuah keinginan yang kuat

Tembok dengan lukisan purba,

Meluncur, menjauh, begitu jauh

Seakan-akan mereka tak ingin mendengar apa yang kita katakan

Terpantul ke permadani-permadani kusam: dingin

Waktu suram yang panjang di masa kecil memancarkan cahaya buram

Ketika kau begitu takut

Translated by Murparsaulian dari Before Summer Rain

Menyebut nama Reiner Maria Rilke saya selalu teringat maha guru saya Hasan Junus. Opung HJ, begitu sapaan renyah saya pada sosok jenius yang telah merambah dunia sastra seantero dunia itu. Opung HJ lah yang memperkenalkan saya dengan karya-karya sastra dunia termasuk Reiner Marie Rilke. Beberapa hari ini saya rindu berdiskusi dengan opung HJ sang paus sastra itu. Untuk mengobati haus diskusi saya, saya menelisik beberapa puisi Reiner Maria Rilke, penyair berdarah Jerman itu. Salah satunya berjudul Before Summer Rain yang saya terjemahkan dalam bahasa sastra saya yang masih amat sederhana. Puisi ini diterjemahkan oleh Stephen Mitchell dari bahasa Jerman ke bahasa Inggris. Bisa diakses di http://www.geocities.com/paris/leftbank/4027/

No comments: