di pucuk pagi berselimut salju
aku rindu pada embun
bergelayut di rimbun daun
menimbun diri
di wewangian hijau
maung kampung tercium di rantau
kusuruk risau di ketiak bumi
seksofonmu mengajakku menari
dengan gegerak kaki setengah berlari
tiba-tiba dari sunyi yang tercurah
di pucuk dedaunan yang gerah
menyembul harap yang tersurah
dalam kitab-kitab purba merekah
huruf-huruf ajaib mendesah
aku teringat kisah sang petapa
ketika takut menusuk
dia berikan senyum terindah
di goa-goa basah
pun ketika maut menjemput
ragu dan nestapa luput
hanya ada jejak kaki
mengarak pergi
Perth, Agustus 2008
(masih ada bait yang tersembunyi)
No comments:
Post a Comment