aku pagi, katamu
akulah malam yang menikam
hujahku di belantara kata benakmu
yang remuk redam dalam diam
siangkan aku dalam hari tanpa mentari
pintamu yang tak bisa kulunasi
lalu pergimu
jadi duri
dalam cambuk waktu
terus melecut diri
sedanau apakah dalam dukamu
adakah sesampai lambai
yang sangsai di bilur taumu yang ragu?
(to be continued)
Perth, 15 Juli 2008
No comments:
Post a Comment