Thursday, June 19, 2008

kafe dan sayap rumi

di sebuah kafe yang jauh dari gerah

sekedar melepas lelah

kulihat sayap rumi jatuh ke tanah

kutangkap dan kujamah

hingga hati tak hendak sudah

melangkah

didera dingin yang pekat

kuhirup capucino isi coklat

sayap rumi masih kupeluk ketat

sayang aroma senja sudah dekat

langkah mesti kupercepat

aku mesti sampai pukul 6 tepat

di atas dedaunan kering

ditingkahi gemirisik ranting

kaki masih saja berkeliling

mencari sebentuk gemerincing

hanya puing-puing

asing

sayap rumi kini mengembang

sedetik akan terbang

kini sudah di tengah lapang

aku mengambang

ujung kaki masih menginjak ilalang

lalu gamang

hilang

kini senja berganti kelam

langit hitam buram

di atas sayap rumi kutembus malam

di awang-awang

jutaan malaikat sembahyang

(bersambung)

perth, juni 2008

No comments: