di sebuah kafe yang jauh dari gerah
sekedar melepas lelah
kulihat sayap rumi jatuh ke tanah
kutangkap dan kujamah
hingga hati tak hendak sudah
melangkah
didera dingin yang pekat
kuhirup capucino isi coklat
sayap rumi masih kupeluk ketat
sayang aroma senja sudah dekat
langkah mesti kupercepat
aku mesti sampai pukul 6 tepat
di atas dedaunan kering
ditingkahi gemirisik ranting
kaki masih saja berkeliling
mencari sebentuk gemerincing
hanya puing-puing
asing
sayap rumi kini mengembang
sedetik akan terbang
kini sudah di tengah lapang
aku mengambang
ujung kaki masih menginjak ilalang
lalu gamang
hilang
kini senja berganti kelam
langit hitam buram
di atas sayap rumi kutembus malam
di awang-awang
jutaan malaikat sembahyang
(bersambung)
perth, juni 2008
No comments:
Post a Comment