sayap malam sibak diamku yang kelam
tikam jantung pedih sembilu
wahai,
jangan tebas tasbih raguku
galau hijriah luncaslah pergi
masuki detik dengan bismillah
kucium aroma daun kemangi
yang kau sisip di pinggang matahari
fajar alaf baru menyapaku
wahai, alangkah aduhai
semoga hidup jauh dari sansai
‘’jangan terlena warna-warni kembang api
perciknya hanya sebatas fatamorgana’’
hujahmu di pelataran malam yang diam
namun kumau hidupku bagai kembang api
memercik indah bak pelangi
hingga tak ada lagi api
baranya hinggap ke palung sunyi
ah, sudahlah
jangan bertengkar lagi
tahun lalu sudah lewat
mari kita bersiap sigap
sebentar lagi kapal akan melempar sauh
perjalanan masih jauh
Perth, penghujung tahun
No comments:
Post a Comment